[ARDUINO]
MONITORING SUHU DAN KELEMBAPAN UDARA AGAR PETANI BISA MEMANTAU TANAMAN SECARA REAL-TIME
Sistem Monitoring Suhu dan Kelembapan Udara Berbasis IoT Untuk Tanaman
Monitoring suhu dan kelembaban udara bibit tanaman adalah kegiatan pemantauan kondisi lingkungan berupa suhu (temperature) dan kelembaban udara (humidity) di sekitar bibit untuk memastikan pertumbuhan yang optimal. Suhu berpengaruh terhadap proses metabolisme, fotosintesis, dan perkecambahan, sedangkan kelembaban memengaruhi penyerapan air, transpirasi, serta risiko serangan penyakit. Dengan melakukan monitoring, petani dapat mengetahui kondisi lingkungan secara akurat sehingga bisa mengambil tindakan yang tepat, misalnya menyiram, memberi naungan, atau menyalakan sistem ventilasi. Pemantauan ini dapat dilakukan secara manual menggunakan termometer dan higrometer, maupun secara otomatis dengan sensor digital yang terhubung ke sistem monitoring. Secara keseluruhan, monitoring suhu dan kelembaban sangat penting untuk menjaga bibit tetap sehat, tumbuh kuat, dan siap dipindahkan ke lahan tanam utama.
Alat ini adalah perangkat elektronik yang dirancang untuk mengukur, memantau, dan menampilkan kondisi lingkungan berupa suhu (°C) dan kelembaban udara (%) di sekitar bibit tanaman secara real-time. Alat ini biasanya menggunakan sensor DHT22 atau DHT11 untuk membaca suhu dan kelembaban, kemudian data tersebut diproses oleh mikrokontroler seperti Arduino atau ESP32. Hasil pengukuran bisa ditampilkan langsung di LCD atau dikirim ke aplikasi/web monitoring untuk pengawasan jarak jauh.
Penerapan sistem monitoring suhu dan kelembaban pada bibit tanaman memberikan banyak keuntungan, di antaranya:
-
Menjaga Kesehatan Bibit
Bibit tetap berada pada kondisi lingkungan yang sesuai sehingga tidak mudah layu, kering, atau terserang penyakit.
-
Meningkatkan Keberhasilan Pembibitan
Dengan kondisi yang stabil, peluang bibit tumbuh dengan baik dan siap dipindahkan ke lahan lebih besar.
-
Efisiensi Waktu dan Tenaga
Monitoring otomatis menggunakan sensor dapat menghemat waktu petani karena tidak perlu mengukur manual secara terus-menerus.
-
Data Lebih Akurat dan Real-Time
Alat berbasis sensor mampu memberikan informasi suhu dan kelembaban secara langsung dengan tingkat akurasi yang lebih baik.
-
Mendukung Pengambilan Keputusan
Petani bisa menentukan kapan harus menyiram, menyalakan kipas, atau menambah naungan berdasarkan data yang diperoleh.
-
Mengurangi Risiko Kerugian
Bibit yang terjaga kondisinya sejak awal akan lebih kuat, sehingga risiko gagal tumbuh atau mati dapat diminimalkan.
No comments:
Post a Comment